Lebih Bahagiakah Manusia Modern? | rockafif

Tuesday, July 24, 2007

Lebih Bahagiakah Manusia Modern?

Apakah manusia modern lebih bahagia dari nenek moyangnya? Apakah kenyamanan masa kini membantu orang menjadikan hidupnya lebih bahagia?

Kehidupan masyarakat sekarang berubah dengan cepat, tetapi apakah semua perubahan keadaan itu membuat lebih baik? Janganlah membuat perbandingan kehidupan masa kini dengan kehidupan beberapa ratus tahun yang lalu. Cukup melihat kembali pada kehidupan beberapa dekade yang lalu atau bahkan hanya beberapa tahun yang lalu sebagaimana perubahan di setiap aspek kehidupan kita sehari-hari telah berubah sedemikian hingar bingar. Walaupun begitu, apakah kehidupan kita menjadi lebih baik dan lebih membahagiakan dibanding waktu-waktu sebelumnya?

Menurut sebuah artikel BBC di bulan Juni 2006, orang Inggris sekarang merasa kurang bahagia dibanding mereka yang hidup di tahun 50-an walaupun kini mereka tiga kali lebih kaya. Sebuah survey yang dilakukan tahun 1957, 52 persen pertanyaan telah dijawab mengarah pada “sangat bahagia.” Kini angka itu menurun tinggal 36 persen. survey yang sama di Amerika mmeberikan jawaban yang sama.

Tidak jelas mengapa semakin kaya tidak dengan sendirinya meningkatkan kenikmatan hidup. Tanpa memandang apakah itu di Amerika, Inggris atau dimanapun, kenikmatan kehidupan mereka secara perlahan menurun pada 25 tahun terakhir. Di awal tahun 70-an 34 persen responden Inggris merasa hidupnya “sangat bahagia.” Hingga akhir 90-an persentase itu menurun menjadi 30 persen. Perubahan ini memang tidak dramatis tetapi memperlihatkan kecenderungan umum.

Anda pilih yang mana - Kaya atau Bahagia?

Ketika orang diminta memilih salah satu dari dua pilihan diatas, 81 persen menyatakan memilih (menjadi) “lebih bahagia;” sementara hanya 13 persen memilih (menjadi) “lebih kaya.” Selain itu, menurut hasil penelitian, 43 persen berpendapat orang sekarang tidak seramah orang-orang 10 tahun silam. Hanya 22 persen berpendapat sebaliknya.

Lalu faktor apa yang menentukan seseorang bahagia atau tidak? 48 persen menganggap faktor hubungan / kedekatan dengan orang disekitarnya adalah faktor yang sangat berarti apakah mereka merasa bahagia atau tidak, sementara 24 persen menganggap kesehatan adalah faktor paling menentukan kebahagiaan mereka.

Kedamaian Hati dan Menjadi Diri Kita yang Sejati Ketika uji kelompok menyodorkan pertanyaan untuk mendapatkan jawaban apakah arti kebahagiaan dengan bahasanya sendiri, paling banyak dari mereka menjawab bahwa keluarga dan teman-teman adalah hal yang paling penting bagi mereka. Tanpa diduga, jawaban kedua terbanyak adalah: kepuasan dan kedamaian hati. Jelas ada kecenderungan pada banyak orang untuk terbebas dari tekanan jiwa (mental stress) dan lajunya kehidupan modern kita.

Ketika seorang peneliti bertanya apakah orang akan mencoba pengobatan legal yang mungkin dapat membuatnya bahagia dan tanpa efek sampingan, 72 persen menjawab:”tidak” sementara 26 persen menjawab “ya.” Nampaknya kebanyakan orang memilih kehidupan berdasarkan kenyataan.

Dalam dunia yang bising dan kotor ini, apa opini anda tentang kepuasan? Jika anda dapat memilih, kehidupan seperti apa yang anda inginkan, dan bagaimana anda ingin berinteraksi dengan orang lain?

0 Comments:

Related Articles