Kelelawar Vampir Berburu Desahan Napas | rockafif

Tuesday, July 24, 2007

Kelelawar Vampir Berburu Desahan Napas

Kelelawar vampir adalah satu-satunya mamalia yang makan darah. Saat menemukan mangsa yang tepat, ia akan terus mengejarnya untuk memperoleh darah sebanyak-banyaknya.

"Banyak laporan yang menyebutkan bahwa seseorang digigit kelelawar vampir beberapa kali dalam semalam," kata Lutz Wiegrebe, seorang ahli otak di Universitas Ludwig-Maximilians, Munich, Jerman. Bagaimana ia bisa selalu mengenali di mana mangsa yang potensial itu berada?

Para peneliti memastikan hal tersebut dilakukan kelelawar vampir dengan mendengar desahan napas mangsanya. Kelelawar vampir diketahui memiliki indera penciuman yang baik. Selain itu, ia juga memiliki organ yang dapat mendeteksi radiasi inframerah yang dipancarkan dari darah segar yang mengalir di tubuh mangsanya.

Namun, Wiegrebe menemukan bahwa kelelawar tersebut juga merupakan pendengar yang baik. Menurutnya, kelelawar memiliki sel-sel otak yang khusus menerima rangsangan suara desahan napas.

Wiegrebe dan Udo Groger menunjukkan bahwa mendengar merupakan salah satu bagian penting dalam pemilihan mangsa. Temuan ini dipaparkan dalam jurnal BMC edisi 22 Juni.

Untuk memastikan hal tersebut, para peneliti melatih kelelawar vampir untuk membedakan tiga bentuk suara napas yang direkam dari tiga orang yang berbeda. Mereka kemudian menyebarkan suara-suara desahan napas yang direkam dari individu yang sama secara random.

Manusia mungkin tidak dapat membedakan desahan-desahan napas ketiga orang tersebut. Namun, kelelawar dapat melakukannya.

Temuan ini membuat para peneliti yakin bahwa kelelawar mampu mendengar dan mengingat komponen suara ultrasonik dari desahan napas setiap individu. Kemampuan ini, kata para peneliti, dapat menjelaskan mengapa kelelawar vampir dapat menemukan kembali mangsa yang pernah diserangnya.

"Kami perkirakan kelelawar vampir mengingat suara desahan napas mangsa yang berhasil diserangnya dengan sukses," kata Wiegrebe. Meskipun demikian, para peneliti belum dapat memastikan apakah bau juga dapat digunakan untuk membedakan mangsa-mangsanya.

Para ilmuwan tidak yakin serangan kelelawar vampir dapat dihindari seseorang dengan mengubah pola napas. Sebab, pola desahan napas saat tidur terbentuk secara alami dipengaruhi anatomi tubuh. Padahal, kelelawar vampir berburu setiap malam di saat manusia sedang tidur.

0 Comments:

Related Articles