Bagaimana Dinosaurus Mati? | rockafif

Wednesday, June 20, 2007

Bagaimana Dinosaurus Mati?

Pernah melihat fosil dinosaurus? Lalu bertanya-tanya mengapa mulut fosil hewan itu selalu menganga? Para ilmuwan sudah punya jawabannya lho. Menurut mereka, binatang raksasa purba ini mengalami kesakitan yang amat sanga t ketika mati. Ih...kasihan ya. Ada apa sih dengan dinosaurus?

Seorang paleontolog hewan, Cynthia Marshall Faux, dari Museum of the Rockies, Amerika Serikat (AS), juga heran seperti kamu. Begitu pula Kevin Padian, profesor biologi dari Universitas California, Berkeley, AS. Faux dan Padian bertanya-tanya mengapa semua fosil dinosaurus yang dilihatnya selalu memiliki pose yang sama: Mulut yang terbuka, kepala yang berputar ke belakang, ekor yang melingkar ke atas, serta tangan atau kaki yang meregang.

Salah satu fosil yang menarik perhatian Faux dan Padian adalah Archaeopteryx, yang berumur 150 juta tahun. Archaeopteryx adalah dinosaurus pertama yang mempunyai bulu. Binatang ini merupakan cikal-bakal burung yang ada pada saat ini. Anehnya, kata Padian, semua fosil Archaeopteryx ditemukan dalam kondisi seperti tengah kesakitan.

Faux dan Padian menduga sebab-sebab kematian binatang purba ini. Salah satunya, diduga mati akibat letusan gunung berapi. Hewan yang pernah merajai Bumi ini tewas digilas aliran lahar panas. Dugaan ini ada buktinya lho. Pada fosil dinosaurus memang banyak ditemukan lapisan debu vulkanis. Pantas saja dinosaurus ini kelihatan trauma banget. Abis mati kepanasan sih....

Tapi, kata Padian, kematian yang traumatik ini justru menjadi bukti bahwa dinosaurus hewan berdarah panas. Hewan jenis ini melakukan banyak metabolisme dalam tubuh tidak seperti buaya atau kadal. Buaya dan kadal adalah hewan berdarah dingin, sedikit melakukan metabolisme, sehingga sedikit menghirup oksigen. Karena itulah buaya atau kadal nggak bakal mati trauma kalau terkena panas (hipoksia), berbeda dengan dinosaurus.

Dugaan lainnya, dinosaurus mati karena tenggelam akibat banjir besar atau diseret gelombang tsunami. Ini adalah dugaan yang telah lama diyakini para paleontolog. Dalam kondisi tenggelam, dinosaurus meronta-ronta sehingga mulutnya menganga ketika tewas, sementara bentuk tubuhnya seperti hewan yang kejang. Kasihan nggak sih?

Tapi, ilmuan lain mempunyai dugaan berbeda. Dinosaurus diduga mati karena pendarahan yang banyak akibat luka serius. Bukankah binatang purba ini suka berkelahi satu sama lain? Selain itu, ada kemungkinan dinosaurus tewas menyakitkan akibat terkena racun, penyakit, trauma otak, atau kekurangan tiamin.

Naskah: Kak Imy Ilustrasi: Kak Suhe Sumber: Livescience.com

0 Comments:

Related Articles