Analisa terbaru terhadap fosil Archaeopteryx, hewan purba serupa burung | rockafif

Wednesday, June 20, 2007

Analisa terbaru terhadap fosil Archaeopteryx, hewan purba serupa burung

Berita Terkait: • Archaeopteryx Terbang Seperti Burung Analisa terbaru terhadap fosil Archaeopteryx, hewan purba serupa burung, menunjukkan mereka memiliki kaki seperti dinosaurus. Temuan ini dengan sendirinya memberi dukungan pada pendapat yang menyebut bahwa burung-burung masa kini adalah keturunan kadal-kadal raksasa itu. Walau tidak semua peneliti setuju, banyak ilmuwan menganggap Archaeopteryx adalah burung pertama yang muncul di Bumi, mengingat hewan ini memiliki sayap dan merupakan fosil pertama yang ditemukan dengan bulu-bulu di tubuhnya. Akan tetapi rupa sesungguhnya hewan itu belum terlalu jelas karena hanya beberapa spesimen fosil Archaeopteryx yang ditemukan. Temuan paling baru, yang dilaporkan di journal Science, adalah spesimen ke sepuluh sekaligus yang paling lengkap. Berbeda dengan dugaan para peneliti, fosil baru yang ditemukan di wilayah Solnhofen, Jerman, ini menunjukkan bahwa jari pertama hewan tersebut tidak mengarah ke belakang layaknya jari burung-burung modern. Tidak adanya jari yang mengarah ke belakang ini mengurangi kemampuan Archaeopteryx untuk bertengger seperti burung, kata tim peneliti yang dipimpin Gerald Mayr Research Institute Schenkenberg di Frankfurt, Jerman. Di lain pihak, jari keduanya bisa jadi lebih panjang, seperti pada kaki dinosaurus theropod, kelompok dinosaurus yang berjalan dengan dua kaki seperti T-rex. Meski begitu Archaeopteryx memiliki tubuh jauh lebih kecil dibanding dinosaurus, yakni hanya sebesar burung gagak. Adapun fosil yang baru ditemukan berusia 150 juta tahun dan terpendam di tempat yang kini menjadi Bavaria. Matthew T. Carrano, seorang ahli dinosaurus di Museum Nasional Sejarah Alam Smithsonian, sepakat bahwa penemuan itu merupakan dukungan bagi teori yang menyebut burung-burung adalah keturunan dinosaurus. Tidak adanya jari yang menghadap ke belakang bukan berarti Archaeopteryx tidak bisa bertengger di pohon, namun mungkin menunjukkan mereka ini bukan hewan yang hidup di pepohonan, ujar Carrano. "Kami mengasumsikan mereka bisa terbang tapi kami tidak memiliki cukup informasi mengenai kemampuan terbangnya," tambahnya. Archaeopteryx awalnya diidentifikasi sebagai fosil burung yang pertama karena bulu-bulunya. Setelah itu barulah ditemukan fosil-fosil dinosaurus yang memiliki bulu. Menurut Carrano, seandainya Archaeopteryx ditemukan hari ini, maka hewan itu mungkin akan digolongkan sebagai dinosaurus dan bukannya burung. Temuan fosil Archaeopteryx terbaru ini juga menunjukkan bahwa banyak langkah yang dilalui pada evolusi dinosaurus menuju burung, dan ini adalah salah satunya. Sumber: AP Penulis: Wsn

0 Comments:

Related Articles